selamat datang di blog yg sederhana ini sobat

Minggu, 05 Mei 2013

LPIS tolak unifikasi liga hasil KLB

PT Liga Prima Indonesia Sportindo menolak konsep penyatuan liga yang rencananya dimulai pada musim kompetisi 2013/2014. Sejumlah poin yang ditetapkan PT Liga Indonesia (LI) dinilai tidak berdasar. Ada tiga persyaratan yang diajukan PT LI untuk penyatuan liga. Pertama, didasarkan faktor sejarah, kedua berdasarkan jumlah suporter dan terakhir kualitas klub. Poin pertama dianggap bias karena tidak merinci pengertian sejarah. Sedangkan untuk poin kedua, jumlah suporter dinilai masih sebatas pendukung dan belum membawa nilai kapital atau pendanaan klub. Sedangkan persyaratan ketiga soal kualitas klub, dinilai tidak memiliki konteks pasti. Pasalnya, semua klub di Indonesia belum ada satupun yang keluar sebagai juara di kompetisi kawasan Asia, terlebih internasional. "Jadi ketentuan yang ditentukan Joko Driyono (CEO PT LI) itu sangat sumir dan tidak berlaku internasional," ungkap Kepala Bidang Komunikasi LPIS Abi Hasantoso kepada Media Indonesia, Ahad (14/4). Abi mengatakan inisiatif penyatuan liga datang dari LPIS dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Kan aneh, kemarin itu yang resmi di bawah PSSI adalah LPIS. Kok sekarang PT LI yang ngatur-ngatur gitu," ucap dia. Menurut Abi, konsep penyatuan liga seharusnya mengacu kepada ketentuan AFC dan FIFA selaku federasi induk sepakbola kawasan Asia dan tingkat internasional. Salah satu syarat klub yang akan ikut kompetisi adalah memenuhi lima syarat AFC berdasarkan kriteria klub profesional. Lima syarat itu adalah, semua klub harus berbadan hukum, memiliki kemampuan finansial kuat, memiliki manajemen modern, memiliki infrastruktur stadion (dibolehkan bekerja sama dengan pemerintah daerah), pola pembinaan usia dini berjenjang di setiap klub. sumber : metrotv